Laman

Kamis, 13 November 2014

PENGERTIAN KATA SERAPAN

PENDAHULUAN
A.        Pengertian Kata Serapan
Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa asing yang sudah diintegrasikan ke dalam suatu bahasa dan diterima pemakaiannya secara umum. Masyarakat Indonesia sekarang, telah banyak menggunakan kata– kata serapan. Mereka berpendapat bahwa menggunakan kata – kata serapan adalah suatu hal yang dapat menjadikan mereka dianggap sebagai orang yang terpelajar, gaul, modern dan lain-lain. Padahal, di sisi lain penggunaan kata serapan tidak hanya menimbulkan dampak positif, namun juga akan menimbulkan dampak negatif yang tidak disadari oleh masyarakat. Ironisnya, masyarakat kita kurang menyadari itu. Mereka justru menunjukkan pemahaman yang rendah terhadap pemakaian bahasa. Hal ini mengakibatkan terjadinya kesalahan yang berterima. Artinya, pemakaian bahasa tersebut salah, tetapi karena banyak pemakai di masyarakat akhirnya diterima.
Kesalahan yang berterima tersebut tampak pada papan-papan iklan yang dibuat oleh mereka. Misalnya, sebuah toko di pinggir jalan yang menjual ulat untuk makanan burung menuliskan ”Ulat Ada” di depan tokonya. Contoh lainnya adalah “minyak tanah ada”, “pulsa ada”, “lumut ada” dan sebagainya.
Seharusnya papan iklan tersebut diganti dengan ”Sedia Ulat” atau “sedia minyak tanah”, “sedia pulsa”, “sedia lumut” dan sebagainya.
Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan. Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.
Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu. Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) dan/ atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya. Meskipun demikian, Bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya, sehingga dapatlah dikatakan bahwa Bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.
Fonologi dan tata bahasa Bahasa Indonesia dianggap relatif mudah. Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu.

B.        Contoh Kata-kata serapan
Kata–kata serapan yang digunakan kebanyakan masyarakat Indonesia diambil dari beberepa sumber. Seperti berikut.
1.            Bahasa Arab
Bahasa Arab menjadi sumber serapan ungkapan, terutama dalam bidang agama Islam. Sebagian kata-kata Arab ini masih utuh dalam arti yang sesuai antara lafal dan maknanya, dan ada sebagian lagi berubah. Seperti :
a.  Lafal dan arti masih sesuai dengan aslinya
1).  Abad, abadi, abah, abdi, adat, adil, amal, aljabar, almanak, awal, akhir,
2). Bakhil, baligh, batil, barakah,
3).  Daftar, hikayat, ilmu, insan, hikmah, halal, haram, hakim,
4).  Khas, khianat, khidmat, khitan, kiamat
5).  Musyawarah, markas, mistar, mahkamah, musibah, mungkar, maut,
6).  Kitab, kuliah, kursi, kertas, nisbah, nafas, 
7).  Syariat, ulama, wajib, ziarah.
b.  Lafalnya berubah, artinya tetap
1).Berkah, barakat, atau berkat dari kata barakah
2).Buya dari kata abuya
3).Kabar dari kata khabar
4). Lafal dari kata lafazh
5).Makalah dari kata maqalatun
6). Masalah dari kata mas-alatuna
7).Nama-nama hari dalam sepekan : Ahad (belakangan menjadi Minggu artinya=1), Senin        (Isnaini=2), Selasa (Salasa), Rabu (Arba'a), Kamis (Khomsa), Jumat (Jumu'ah) dan Sabtu (Sab`atun)

c.   Lafal dan arti berubah dari lafal dan arti semula, seperti:
1).Keparat dalam bahasa Indonesia merupakan kata makian yang kira-kira bersepadan dengan kata sialan, berasal dari kata kafarat yang dalam bahasa Arab berarti tebusan.
2).Logat dalam bahasa Indonesia bermakna dialek atau aksen, berasal dari kata lughah yang bermakna bahasa atau aksen.
3).Naskah dari kata nuskhatun yang bermakna secarik kertas.
4).Perlu, berasal dari kata fardhu yang bermakna harus.
5).Petuah dalam bahasa Indonesia bermakna nasihat, berasal dari kata fatwa yang bermakna pendapat hukum.
6). Laskar dalam bahasa indonesia bermakna prajurit atau serdadu, berasal dari kata 'askar yang berarti sama.

2.  Bahasa Inggris
Bahasa Inggris juga menjadi salah satu sumber serapan, khususnya dibidang teknologi yang kebanyakan berbahasa inggris, walaupun produk teknologi tersebut dibuat di Indonesia. Contohnya:
1).Application – aplikasi
2).Actor– actor
3).Aquarium – akuarium
4). Allergy – alergi
5).Artist – artis
6).Access – akses
7).Acting – acting
8).Accessory - asesori
  Selain dari dua bahasa yang disebutkan di atas, masih banyak bahasa-bahasa asing yang menjadi sumber serapan di dalam bahasa Indonesia.

C.        Dampak dari penggunaan kata – kata serapan.
Seringnya masyarakat menggunakan kata-kata serapan, dapat menimbulkan dampak     positif dan juga dampak negatif sebagai berikut :
1.      Dampak Positif Penggunaan Kata – Kata Serapan
Masyarakat lebih bangga menggunakan kata-kata serapan karena dinilai lebih modern. Para remaja juga senang memakai kata-kata atau istilah-istilah asing agar dikatakan lebih gaul dan sebagainya. Selain itu, dampak positif lain adalah pengucapan kata-kata serapan terkenal lebih singkat dari pada pengucapan kata-kata Bahasa Indonesia. Seperti, kata “discon” yang dalam Bahasa Indonesianya berarti “potongan harga”.
2.      Dampak Negatif Penggunaan Kata – Kata Serapan
Menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang rendah di mata masyarakat. Kecintaan masyarakat terhadap Bahasa Indonesia berkurang.

D.       Cara pelestarian Bahasa Indonesia
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk melestarikan Bahasa Indonesia, seperti :
1.      Membiasakan berbahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
2.      Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik saat forum-forum formal (sekolah, rapat dan     lain-lain).
3.     Mengadakan Uji Kemampuan Bahasa Indonesia (UKBI) dalam setiap penerimaan tenaga kerja.
4.      Menjadikan Bahasa Indonesia sebagai mata kuliah yang harus diambil oleh setiap  mahasiswa, dikarenakan untuk tetap mengajarkan inti dari bahasa Indonesia dan diharapkan
 agar hal ini dapat membuat bahasa Indonesia tetap menjadi bahasa yang murni yang dapat
 memberikan ciri khas maupun identitas bagi bangsa Indonesia.

PENUTUP

A.     Kesimpulan
Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa asing yang sudah diintegrasikan ke dalam suatu bahasa dan diterima pemakaiannya secara umum.
Penggunaan Kata-kata serapan dalam Bahasa indonesia dapat menimbulkan dampak positif maupun negatif. Dampak positif selain yang telah disebutkan ialah komunikasi sehari-hari dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang disisipi kata-kata serapan terdengar lebih mudah, flexibel, dan singkat.
Namun, dampak negatifnya yaitu, tersamarnya identitas kita sebagai Bangsa Indonesia yang mempunyai bahasa pemersatu yaitu Bahasa Indonesia.
Cara pelestarian Bahasa Indonesia adalah dengan membiasakan berbahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari, menggunakan Bahasa Indonesia yang baik saat forum-forum formal (sekolah, rapat dan lain-lain), mengadakan Uji Kemampuan Bahasa Indonesia (UKBI) dalam setiap penerimaan tenaga kerja, menjadikan Bahasa Indonesia sebagai mata kuliah yang harus diambil oleh setiap mahasiswa.
B.    Saran
Sebagai anak-anak Bangsa Indonesia kita seharusnya lebih mencintai Bahasa Indonesia. Walaupun, dalam komunikasi sehari-hari kita menggunakan bahasa yang tidak terdapat dalam kaidah Bahasa Indonesia yang benar. Tapi, setidaknya kita menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar saat berada dalam forum-forum resmi. Kepada para pengajar, pendidik dan pembimbing, diharapkan dapat lebih menumbuhkan rasa nasionalisme terhadap Bangsa Indonesia kepada anak-anaknya dengan salah satu cara mengajarkan mereka berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.

DAFTAR PUSTAKA
Martin, M. Andre. Kamus Bahasa Indonesia Millennium. Surabaya: Karina. 2002.

Zaida, Hendy. Pelajaran Sastra. Jakarta: PT Gramedia, 1989.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kalau ada yang kurang, dan berniat bertanya. fragen Sie bitte.

silahkan tulis di kolom komentar ada di bawah.
danke für ihren besuch..