BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kata motif sering diartikan sebagai
daya dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif adalah sebab yang
menjadi dorongan tindakan seseorang. Motif diartikan sebagai daya yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya
penggerak dari dalam diri subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu
demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai kondisi intern
(kesiapsiagaan). Berawal dari kata motif itu, maka motivasi dapat diartikan
sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat
tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan dapat dirasakan atau
mendesak (sardiman, 2004).
Motivasi dipandang sebagai dorongan
mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku
belajar. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan, harapan, tujuan, sasaran,
dan insentif. Keadaan inilah yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan, dan
mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar (Dimyati dan Mudjiono, 1994).
Komponen utama motivasi, yaitu: a)
kebutuhan, b) perilaku atau dorongan, dan c) tujuan. Berdasarkan dengan hal tersebut,
maka motivasi belajar merupakan perilaku belajar yang dilakukan oleh si
pebelajar. Pada diri si pebelajar terdapat kekuatan mental penggerak belajar.
Kekuatan mental yang berupa keinginan, perhatian, kemauan atau cita-cita itu
disebut motivasi belajar. Untuk mewujudkan terjadinya belajar, motivasi
mempunyai kedudukan yang sangat penting artinya bagi pebelajar. Pada sisi
pebelajar, pentingnya motivasi yaitu: a) menyadarkan kedudukan pada awal
belajar, proses, dan hasil akhir, b) menginformasikan tentang kekuatan usaha
belajar, c) mengarahkan kegiatan belajar, d) membesarkan semangat belajar, dan
e) menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian motivasi?
2.
Apa kebutuhan dan teori motivasi?
3.
Apa fungsi motivasi?
4.
Apa macam-macam motivasi?
5.
Apa bentuk-bentuk motivasi?
6.
Bagaimana motivasi dalam belajar?
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian
motivasi.
2.
Untuk mengetahui kebutuhan dan teori
motivasi.
3.
Untuk
mengetahui fungsi motivasi.
4.
Untuk
mengetahui macam-macam motivasi.
5.
Untuk mengetahui bentuk-bentuk motivasi.
6.
Untuk mengetahui motivasi dalam belajar.
D.
Manfaat
Adapun
manfaat dari pembuatan makalah ini, yaitu:
1. Dapat
dijadikan sebagai bahan acuan dalam motivasi dan
aktivitas dalam belajar.
2. Dapat
dijadikan sebagai referensi atau bahan perkuliahan.
3. Dapat
dijadikan sebagai bahan pembelajaran terutama yang menyangkut hal-hal motivasi
dan aktivitas dalam belajar itu sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Motivasi
Pada
diri siswa terdapat kekuatan mental yang menjadi penggerak belajar. Kekuatan
penggerak tersebut berasal dari berbagai sumber. Siswa belajar karena didorong
oleh kekuatan mentalnya. Kekuatan mental itu berupa keinginan, perhatian,
kemauan, atau cita-cita. Kekuatan mental tersebut dapat tergolong rendah atau
tinggi. Ada ahli psikologi yang menyebutkan kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai motivasi belajar.
Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan,
menyalurkan dan mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar (Koeswara,
1989, Siagian, 1989; Schein, 1991; Biggs & Tefler, 1987).
Dari
segi dorongan, menurut hull dorongan berkembang untuk memenuhi kebutuhan
organisme. Di samping itu juga merupakan sistem yang memungkinkan organisme
dapat memelihara kelangsungan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan organisme merupakan
penyebab munculnya dorongan, dan dorongan akan mengaktifkan tingkah laku
mengembalikan keseimbangan fisiologis organisme. Dari segi tujuan, maka tujuan
merupakan pemberi arah kepada perilaku. Secara psikologis, tujuan merupakan
titik akhir “sementara”. Jika tujuan tercapai, maka kebutuhan terpenuhi untuk
sementara. Jika kebutuhan terpenuhi, maka orang menjadi puas, dan dorongan
mental untuk berbuat terhenti sementara.
Motivasi berasal dari
kata motif, artinya sebagai daya
upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan
sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Jadi, motivasi adalah
suatu kondisi intern sebagai daya penggerak yang telah aktif. Mc. Donald (1959)
mengemukakan bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang
ditandai munculnya feeling dan
didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
Berdasarkan definisi tersebut,
maka motivasi dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Motivasi
adalah usaha untuk menyediakan kondisi tertentu sehingga seseorang itu mau dan
ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka ia berusaha untuk meniadakan
atau mengelakkan perasaan tidak suka itu.
2. Motivasi
adalah sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan
kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dan kegiatan belajar, sehingga
tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.
3. Motivasi
belajar adalah faktor psikis yang bersifat nonintelektual. Jika seseorang tidak
memiliki motivasi, kecuali karena paksaan atau sekadar seremonial, maka
walaupun intelegensinya cukup tinggi, boleh ia jadi gagal karena kekurangan motivasi.
4. Motivasi
ada kaitannya dengan minat. Minat timbul tidak secara tiba-tiba, melainkan
timbul akibat oleh partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar atau
bekerja.
B.
Kebutuhan
dan Teori Motivasi
Terdapat
tiga komponen utama dalam motivasi yaitu, (i) kebutuhan, (ii) dorongan, dan
(iii) tujuan. Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan
antara apa yang ia miliki dan yang ia harapkan. Maslow membagi kebutuhan
menjadi lima tingkat yaitu,
1.
Kebutuhan
fisiologis
2.
Kebutuhan
akan perasaan aman
3.
Kebutuhan
sosial
4.
Kebutuhan
akan penghargaan diri
5.
Kebutuhan
untuk Aktualisasi diri
Sedangkan
Ahli lain, Mc. Cleland berpendapat bahwa setiap orang memiliki tiga jenis
kebutuhan dasar, yaitu (i) kebutuhan akan kekuasaan, (ii) kebutuhan untuk berafiliasi,
dan (iii) kebutuhan berprestasi.
Morgan yang ditulis
oleh S. Nasution dalam Sardiman (1986) mengatakan bahwa manusia memiliki
berbagai kebutuhan:
1. Kebutuhan
untuk membuat sesuatu aktivitas.
Hal ini bagi anak sangat penting
karena perbuatan sendiri itu mengandung sesuatu kegembiraan baginya. Guru
selalu berusaha mengaktifkan siswa dengan kegiatan yang selalu menyenangkan
atau belajar sambil bermain.
2. Kebutuhan
menyenangkan orang lain.
Seseorang bekerja atau rajin dan
rela belajar apabila diberikan motivasi untuk melakukan sesuatu yang disukainya
misalnya bekerja, belajar demi menyenangkan seseorang calon teman hidupnya,
siswa senang belajar pada mata pelajar tertentu karena guna mata pelajarnya itu
adalah idolanya.
3. Kebutuhan
untuk mencapai tujuan.
Suatu kegiatan belajar akan
berhasil baik, kalau disertai dengan pujian.
4. Kebutuhan
untuk mengatasi kesulitan.
Suatu kesulitan, hambatan, cacat,
mungkin menimbulkan rasa rendah diri, tetapi hal ini menjadi dorongan untuk
mencari kompensasi dengan usaha tekun, sehingga tercapai kelebihan atau
keunggulan dalam bidang tertentu.
Berdasarkan
uraian di atas, maka kebutuhan dapat diklasifikasikan dalam berbagai jenis,
yakni:
a. Kebutuhan
fisiologis, seperti lapar, haus, istirahat.
b. Kebutuhan
untuk keamanan, rasa aman, bebas dari takut dan cemas.
c. Kebutuhan
akan cinta dan kasih, rasa diterima dalam suatu golongan atau masyarakat.
d. Kebutuhan
untuk mewujudkan diri sendiri, yakni mengembangkan bakat.
Teori lain yang
berhubungan dengan motivasi adalah:
1) Teori
insight
Menurut teori ini tindakan setiap
diri manusia diasumsikan seperti tingkah laku binatang. Tindakan ini
berhubungan dengan pembawaan.
2) Teori
Fisiologis
Semua tindakan manusia itu berakar
untuk memenuhi kepuasan, kebutuhan organik atau kepentingan fisik, misalnya
kebutuhan makan, minum, udara demi mempertahankan hidup.
3) Teori
Psiko analitik
Teori ini mirip dengan teori
instink, tetapi lebih ditekankan pada unsur-unsur kejiwaan yang ada pada diri
manusia. Setiap tindakan manusia karena adanya unsur pribadi manusia yakni Id dan
ego.
Motivasi
yang ada pada diri setiap orang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Tekun
menghadapi tugas
b. Ulet
mengahadapi kesulitan
c. Menunjukkan
minat terhadap macam-macam masalah
d. Lebih
senang bekerja mandiri
e. Cepat
bosan pada tugas-tugas rutin, hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu
saja, sehingga kurang kreatif.
f. Dapat
mempertahankan pendapatnya kalau sudah yakin akan sesuatu.
g. Tidak
mudah melepaskan hal yang diyakini
h. Senang
mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
C.
Fungsi
Motivasi
Ada empat fungsi motivasi, yakni:
1. Mendorong
manusia untuk berbuat,
2. Menentukan
arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai,
3. Menyeleksi
perbuatan, yakni menentukan perbuatan yang segera dan harus dikerjakan, dan
4. Menyisihkan
perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
D.
Macam-macam
Motivasi
1. Motivasi
dilihat dan dasar pembentukannya.
a. Motif-motif
bawaan
Motif bawaan adalah motif yang
dibawa sejak lahir, jadi tanpa dipelajari, misalnya makan, minum, dan seksual.
b. Motif-motif
yang dipelajari
Maksudnya motif yang timbul karena
dipelajari.
2. Motivasi
menurut pembagian dari Woodworth dan Marguis (Sardiman), yakni:
a. Motif
dan kebutuhan organis: makan, minum, seksual.
b. Motif-motif
darurat, misalnya dorongan untuk menyelamatkan diri, membalas, memburu, dan
berusaha.
c. Motif-motif
objektif, yakni menyangkut kebutuhan melakukan eksplorasi, manipulasi, dan
menaruh minat.
3. Motivasi
jasmani dan rohani
Motivasi jasmani, seperti refleks,
instink otomatis, nafsu. Motivasi rohani, yaitu kemauan.
4. Motivasi
instrinsik dan ekstrinsik
Motivasi instrinsik adalah motif
yang timbul dan diri siswa untuk melakukan sesuatu. Misalnya, siswa itu
melakukan belajar karena betul-betul ingin mendapat pengetahuan, bukan karena
ingin pujian atau ganjaran. Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif aktif dan
berfungsi karena adanya perangsang dan tujuan. Misalnya seseorang akan belajar
karena baru mengetahui besok ulangan dengan harapan ia memperoleh nilai yang
baik sehingga akan dipuji oleh temannya.
E.
Bentuk-Bentuk
Motivasi
Ada
beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di
sekolah, yakni:
1. Memberi
angka
Angka sebagai simbol dari nilai
kegiatan belajar, banyak siswa belajar hanya ingin mengejar naik kelas saja,
tetapi ada juga yang giat belajar justru untuk mencapai nilai yang baik. Oleh
karena itu, guru sebaiknya memberi angka dengan pengetahuan nilai yang
terkandung dalam pengetahuan kognitif, afektif, dan psikomotor.
2. Hadiah
Hadiah dapat membangkitkan motivasi
siswa untuk belajar asalkan sesuai dengan kondisi siswa.
Contoh: Alat gambar sangat cocok
diberikan bagi siswa yang memiliki bakat menggambar.
3. Saingan
atau kompetisi
Saingan dapat digunakan sebagai
alat untuk mendorong belajar siswa. Oleh karena itu, guru sebaiknya sering
melakukan lomba-lomba yang dimotivasi dengan pemberian hadiah bagai yang
berhasil.
4. Ego-involment
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa
agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga
bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri siswa.
5. Memberi
ulangan
Siswa akan lebih giat belajar kalau
mengetahui ada ulangan. Oleh karena itu, memberi ulangan merupakan sarana
motivasi. Hal yang perlu diperhatikan oleh guru jangan memberi ulangan terlalu
sering karena bisa membosankan.
6. Mengetahui
hasil
Siswa akan termotivasi belajar
apabila guru segera menjelaskan hasil pekerjaannya, apalagi kalau terjadi
kemajuan,
7. Pujian
Siswa yang sukses menyelesaikan
tugas dengan baik, perlu diberikan pujian. Pemberian pujian yang tepat akan
membangkitkan motivasi belajar sekaligus memupuk kepercayaan diri dan harga
diri.
8. Hukuman
Hukuman merupakan respon yang negatif,
tetapi kalau diberikan secara tepat dan abaik menjadi alat motivasi. Prinsip
pemberian hukum antara lain: bersikap mendidik bukan mendendam, sesuai
kesalahan siswa, umur, sesuai situasi dan kondisi siswa, dan kesadaran siswa
akan kesalahannya.
9. Hasrat
untuk belajar
Hasrat untuk belajar berarti ada
unsur kesengajaan atau ada maksud untuk belajar.
10. Minat
Minat adalah alat motivasi yang
pokok minat dapat ditargetkan dengan cara (a) membangkitkan adanya suatu
kebutuhan, (b) menghubungkan dengan masalah pengalaman yang lampau, (c) member
kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik.
11. Tujuan
yang diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan
diterima baik oleh pebelajar, akan merupakan alat motivasi yang sangat penting.
Sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirasa sangat berguna
dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terus belajar.
F. Motivasi
dalam belajar
1.
Pentingnya
Motivasi dalam Belajar
Penelitian psikologi banyak menghasilkan teori-teori
motivasi tentang perilaku. Subjek terteliti dalam motivasi ada yang berupa
hewan dan ada yang berupa manusia. Peneliti yang menggunakan hewan adalah yang
tergolong peneliti biologis dan behavioris. Dan yang menggunakan manusia adalah
peneliti kognitif.
Perilaku yang penting bagi manusia adalah belajar dan
bekerja. Belajar menimbulkan perubahan mental pada diri siswa. Bekerja
menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi pelaku dan orang lain. Motivasi
belajar dan motivasi bekerja merupakan penggerakkemajuan masyarakat. Kedua
motivasi tersebut perlu dimiliki oleh siswa SLTP dan SLTA, sedangkan guru SLTP
dan SLTAdituntut memperkuat motivasi siswaSLTP dan SLTA (Monks, Knoers, Siti
rahayu, 1989; Biggs & Telfer, 1987; Winkel, 1991).
Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi siswa,
pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut,
a.
Menyadarkan
kedudukan pada awal belajar, proses belajar, dan hasil akhir.
b.
Menginformasikan
tentang kekuatan usaha belajar, yang dibandingkan dengan teman sebaya.
c.
Mengarahkan
kegiatan belajar.
d.
Membesarkan
semangat belajar.
e.
Menyadarkan
tentang adanya perjalanan belajar kemudian bekerja (di sela-selanya adalah
istirahat atau bermain) yang berkesinambungan atau individu dilatih untuk menggunakan
kekuatannya sedemikian rupasehingga dapat berhasil.
Kelima hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya
motivasi tersebut disadari oleh pelakunya sendiri. Bila motivasi disadari oleh
pelaku, maka suatu pekerjaan, dalam hal ini tugas belajar akan terselesaikan
dengan baik.
Motivasi
belajar juga penting diketahui oleh seorang guru. Pengetahuan dan pemahaman
tentang motivasi belajar pada siswa bermanfaat bagi guru, manfaat tersebut
sebagai berikut:
a.
Membangkitkan,
meningkatkan, dan memelihara semangat siswa untuk belajar sampai berhasil.
b.
Mengetahui
dan memahami motivasi belajar siswa di kelas bermacam ragam misal ada yang acuh
tak acuh dan ada yang memusatkan perhatian.
c.
Meningkatkan
dan menyadarkan guru untuk memilih satu di antara bermacam-macam peran sebagai
penasihat, fasilitator, instruktur, teman diskusi, penyemangat, pemberi hadiah,
dan pendidik.
d.
Memberi
peluang bagi guru untuk “unjuk kerja” rekayasa pedagogis. Dalam hal ini, tugas
guru adalahmembuat semua siswa belajar sampai berhasil. Tantangan profesionalnya
justru terletak pada “mengubah” siswa tak berminat menjadi bersemangat belajar.
“mengubah” siswa cerdas yang acuh tak acuh menjadi bersemangat belajar.
2.
Unsur-Unsur
yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Motivasi belajar ada di dalam diri siswa. Dalam kerangka
pendidikan formal, motivasi belajar tersebut ada dalam jaringan pedagogis guru.
Dengan tindakan pembuatan persiapan mengajar, pelaksanaan belajar-mengajar,
maka guru menguatkan motivasi belajar siswa, motivasi belajar semakin meningkat
pada tercapainya hasil belajar. Motivasi belajar merupakan segi kejiwaan yang
mengalami perkembangan. Adapun yang menjadi unsur-unsur pemengaruh motivasi
belajar sebagai berikut,
a.
Cita-cita
atau aspirasi siswa
Motivasi belajar tampak pada keinginan anak sejak kecil seperti
keinginan belajar berjalan, makan makanan yang lezat, berebut permainan, dapat
membaca, dapat menyanyi, dan lainnya.cita-cita akan memperkuat motivasi belajar
intrinsik maupun ekstrinsik. Sebab tercapainya suatu cita-cita akan mewujudkan
aktualisasi diri. (Monks, 1989: 241-260; Schein, 1991:87-110; Singgih Gunarsa,
1990: 183-199.)
b. Kemampuan
siswa
Kemampuan
akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan.
c. Kondisi
siswa
Kondisi
jasmani dan rohani siswa berpengaruh pada motivasi belajar.
d. Kondisi
lingkungan siswa
Kondisi
lingkungan sekolah yang sehat, kerukunan hidup, ketertiban pergaulan perlu
dipertinggi mutunya . dengan lingkungan sekolah yang aman, tenteram, tertib,
dan indah, maka semangat dan motivasi belajar mudah diperkuat.
e. Unsur-unsur
dinamis dalam belajar dan pembelajaran
Siswa
memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan, dan pikiran yang mengalami
perubahan berkat pengalaman hidup. Pengalaman dengan teman sebaya berpengaruh
pada motivasi dan perilaku belajar. Semua lingkungan disekitar siswa mulai dari
lingkungan alam, tempat tinggal, serta lingkungan budaya siswa mendinamiskan
motivasi belajar. Pembelajar yang masih berkembang jiwa raganya, lingkungan
yang semakin bertambah baik berkat dibangun, merupakan kondisi dinamis yang
bagus bagi pembelajaran. Guru profesional diharapkan mampumemanfaatkan surat
kabar, majalah, siaran radio, televisi dan sumber belajar di sekitar sekolah
untuk memotivasi belajar.
f. Upaya
guru dalam membelajarkan siswa
Guru
adalah seorang pendidik profesional. Guru adalah seorang pendidik yang
berkembang. Tugas profesionalnya mengharuskan ia belajar sepanjang hayat.
Belajar sepanjang hayat tersebut sejalan dengan masyarakat dan lingkungan
sekitar sekolah yang juga dibangun. Guru tidak sendirian dalam belajar
sepanjang hayat. Lingkungan sosial guru,
lingkungan budaya guru, dan kehidupan guru perlu diperhatikan oleh guru.
Sebagai pendidik, guru dapat memilih yang baik. Partisipasi dan teladan memilih
perilaku yang baik tersebut sudah merupakan upaya membelajarkan siswa.
Upaya guru membelajarkan siswa terjadi di sekolah dan di
luar sekolah. Upaya pembelajaran di sekolah meliputihal-hal berikut,
1.
Menyelenggarakan
tertib belajar di sekolah
2.
Membina
disiplin belajar dalam tiap kesempatan
3.
Membina
belajar tertib pergaulan
4.
Membina
belajar tertib lingkungan sekolah.
3.
Upaya
Meningkatkan Motivasi Belajar
a. Optimalisasi
Penerapan Prinsip Belajar
Untuk dapat membelajarkan dan mengajarkan bahan pelajaran
dipersyaratkan
1. Guru telah mempelajari bahan pelajaran
2. Guru telah memahami bagian-bagianyang mudah, sedang dan
sukar.
3. Guru telah menguasai cara-cara mepelajari bahan
4. Guru telah mempelajari sifat dan bahna pelajaran
tersebut.
Upaya pembelajaran terkait dengan beberapa prinsip
belajar, yakni:
1.
Belajar
menjadi bermakna bila siswa memahami tujuan belajar.
2.
Belajar
menjadi bermakna bila siswadihadapkan pada pemecahan masalahyang menantangnya.
3.
Belajar
menjadi bermakna bila guru mampu memusatkan segala kemampuan mental siswa dalam
program kegiatan tertentu.
4.
Sesuai
dengan perkembangan jiwa siswa, maka kebutuhan bahan-bahan belajar siswa
semakin bertambah.
5.
Belajar
menjadi menantang bila siswa memahami prinsip penilaian dan faedah nilai
belajarnya bagi kehidupan dikemudian hari.
b. Optimalisasi
Unsur Dinamis Belajar dan Pembelajaran
Guru
adalah pendidik dan sekaligus pembimbing belajar. Guru lebih memahami
keterbatasan waktu bagi siswa. Seringkali siswa lengah tentang nilai kesempatan
belajar. Oleh karena itu, guru dapat mengupayakan optimalisasi unsur-unsur
dinamis yang ada dalam diri siswa dan yang ada di lingkungan siswa.
c. Optimalisasi
Pemanfaatan Pengalaman dan Kemampuan Siswa
Perilaku
belajar siswa merupakan rangkaian tindak-tindak belajar setiap hari. Guru adalah
“penggerak” perjalanan belajar bagi siswa. Sebagai penggerak, maka guru
memahami dan mencatat kesukaran-kesukaran siswa. Upaya optimalisasi
pemanfaatan pengalaman siswa tersebut
dapat dilakukan berbagai cara.
d. Pengembangan
cita-cita dan Apresiasi Belajar
Dalam
rangka pengembangan cita-cita belajar, guru dan pendidik lain dapat membuat
program-program belajar. Pengembangan cita-cita belajar tersebut “ditempuh”
dengan jalan membuat kegiatan belajar sesuatu. Penguat berupa hadiah diberikan
kepada setiap siswa yang berhasil. Sebaliknya, dorongan keberanian untuk
memiliki cita-cita diberikan kepada setiap siswa yang berasal dari semua
lapisan masyarakat.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Motivasi berasal dari
kata motif, artinya sebagai daya
upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan
sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Jadi, motivasi adalah
suatu kondisi intern sebagai daya penggerak yang telah aktif. Terdapat tiga komponen utama dalam motivasi yaitu, (i)
kebutuhan, (ii) dorongan, dan (iii) tujuan.
Ada empat fungsi
motivasi, yakni:
5.
Mendorong manusia untuk berbuat,
6.
Menentukan arah perbuatan, yakni kearah
tujuan yang hendak dicapai,
7.
Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan
perbuatan yang segera dan harus dikerjakan,
8.
Menyisihkan perbuatan yang tidak
bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Macam-macam
Motivasi




Bentuk-Bentuk Motivasi
·
Memberi angka
·
Hadiah
·
Saingan atau kompetisi
·
Ego-involment
·
Memberi ulangan
·
Mengetahui hasil
·
Pujian
·
Hukuman
·
Hasrat untuk belajar
·
Minat
·
Tujuan yang diakui
B.
Saran
Adapun saran-saran dari pembuatan
makalah ini adalah, yaitu:
1.
Makalah ini dapat dijadikan
sebagai acuan atau pembelajaran mengenai motivasi dan aktivitas dalam belajar.
2.
Dalam penulisan makalah ini kami sangat mengharapkan untuk
memperbanyak lagi membaca buku-buku yang menyangkut Motivasi dan aktivitas dalam belajar.
3.
Diharapkan kepada teman-teman maupun dosen mata kuliah untuk
memberikan kritikan yang membangun apabila ada kesalahan dalam penyusunan
makalah ini.
4.
Diharapkan juga kepada pembaca apabila ada kesalahan harap
dimaklumi karena makalah ini masih jauh dari sempurna. Terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Djumingin, Sulastriningsih. 2010. Strategi dan Aplikasi Model Pembelajaran Inovatif Bahasa dan Sastra.
Makassar: Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Makassar.
Haling,
Abdul. 2006. Belajar dan Pembelajaran.
Makassar: Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar
Dimyati
dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran.
Jakarta: Rineka Cipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kalau ada yang kurang, dan berniat bertanya. fragen Sie bitte.
silahkan tulis di kolom komentar ada di bawah.
danke für ihren besuch..